Kongres sedang membahas pembaruan UU Penyalahgunaan dan Penipuan Komputer 1986.
Ternyata “melebihi pemakaian sah” atas komputer sudah tergolong tindak pidana ringan, tapi Departemen Keha****n ingin menjadikannya tindak pidana berat.
Sebetulnya apa yang dimaksud dengan “melebihi pemakaian sah”? Well, maksudnya, contoh, seorang karyawan mengirim email kepada sahabat saat berada di kantor—karena majikannya memiliki aturan yang melarang hal itu.
Dengan kata lain, agen federal ingin menyokong aturan para majikan dan mengubahnya menjadi tindak pidana berat. Mengesankan.
Quote:
“Yeah, kau ingat si Jack? Yang dulu kerja di sini? Suatu hari dia
memesan kamar hotel di Wynn, Vegas, secara online, dan kini dia
dipenjara. Hidup memang keras, luruskan matamu ke depan, dan jangan
main-main dengan bos.” “Dan Betty? Dia memesan tiga lipstik di hari Kamis yang membosankan dan kini dia di utara. Kudengar para psikiater menguasainya. Memberinya anti-psikotik. Kuharap tiga sel otaknya masih hidup dan terhubung saat dia keluar nanti.” |
Negara Pengintai, dibantu Fesbuk, ingin tahu siapa Anda sepanjang waktu. Mereka ingin Anda memakai nama Anda dan bukan yang lain.
Urusan teknis, kan? Jika Anda Mary Jones, Anda jauh lebih mudah dimata-matai sepanjang waktu saat Anda online. Alih-alih Mary Jones, Dragon Lady, HiHat, Ben Franklin, dan The Beast From 40 Fathoms…
Lucunya, kebanyakan orang menjalani hidup yang sudah fiksi. NSA dan mitra sekutunya memata-matai hidup tersebut.
Perhatikan kasus yang sama dari sudut pandang lain. John Smith, warga negara, menempuh hidup yang biasa saja. Dia, seperti John Smith lainnya, adalah target Negara Pengintai. Dia tidak melakukan tindak kejahatan apapun. Dia bukan ancaman. Tapi itu tidak penting. Dia ada. Dia satuan. Oleh karena itu, dia masuk radar.
Tapi John Smith hanya fiksi. Dia merupakan kepribadian/peran normal, rata-rata, kuat, nyaman dalam cerita sandiwara bernama Masyarakat, yang dikarang oleh John Smith Asli yang sedang bersembunyi. Di dalam dirinya. Anda jarang melihatnya. Jarang sekali dia mengulurkan kepalanya dan mengucapkan sesuatu bernada sumbang. Saat itu dia mengasingkan diri di balik topengnya.
Ada jutaan John Smith, dan NSA sedang memata-matai mereka semua. Yang palsu. Yang fiksi.
Bagaimana kalau setiap John Smith memakai enam atau tujuh kepribadian baru?
Quote:
“Tuan, apa kau berpura-pura menjadi orang lain?” “Ya, dan berpura-pura kini semakin populer. Sedang ramai-ramainya. “Tapi kau tahu, tuan, itu menimbulkan kebingungan, saat kami memata-mataimu.” “Dulu aku percaya aku adalah android John Smith selamanya. Wow, aku bodoh. Aku biasa pergi ke satu kebaktian gereja di hari Minggu. Kini aku pergi ke tiga gereja berbeda. Dan aku juga atheis.” “Maaf?” “Dulu aku berkampanye untuk Demokrat saja. Kini aku berkampanye untuk Demokrat, Republik, Libertarian, Komunis, dan Anarkis. Tentu saja aku tak memberikan suara untuk siapapun. Aku juga sedang menggali monarki. Kupikir hak ilahi raja-raja akan bangkit kembali.” “Tapi siapa yang kau sembah sebetulnya?” “NSA, tentu saja. Juga CIA, DIA, Interpol, MI-5, GRU lama, dan Dinas Rahasia China.” “Tuan, kami merekammu berbicara soal delapan isteri berbeda.” “Cuma delapan? Aku pasti salah menempatkan beberapa lainnya.” |
Realita adalah satu fiksi di antara jumlah realita tak terbatas.
Persoalan dasar Realita adalah, ia hanya satu.
Bayi manapun bisa mengajari Anda hal ini. Bermainlah dengan anak dengan satu cara saja, berulang-ulang, maka dia akan menumbuhkan hasrat yang tak kesampaian. Dia akan menjerit dan mengamuk pada Anda. Bermainlah dengan ratusan cara, maka dia akan berdeguk, tertawa, menggeliat, dan menyimpulkan bahwa terlahir ke dunia ini ternyata menyenangkan.
Setiap anak butuh paman, bibi, beberapa sepupu, dan saudara lelaki atau perempuan. Orangtua cenderung menceritakan diri mereka sendiri. Stok lagu mereka menipis. Anak butuh dorongan, perubahan, muka baru, lelucon baru, pergeseran atau ritme.
Orang-orang yang bisa membuat Anda tertawa membawa Anda keluar. Mereka membawa Anda keluar dari DUNIA yang selalu melelahkan. Realita adalah fiksi dari satu-satunya DUNIA.
Ada dua tipe tawa. Yang satu melebih-lebihkan realita, yang lain, yakni tawa android, terdengar seperti bagal berpenyakit hernia yang diberi obat penenang.
NSA betul-betul super-serius menyangkut satu kepribadian Anda yang diduga super-serius. Itulah yang mereka mata-matai.
Internet tumbuh subur di atas anonimitas. Ini membuat banyak omong-kosong dan bualan mengemuka. Inilah harga yang kita bayar. Tapi Negara Pengintai tidak ingin anonimitas. Ia menginginkan “fakta saja”.
Ia ingin menakuti orang-orang agar menjadi diri android mereka sendiri, tidak lebih, tidak yang lain. Ia ingin Satu Realita. Jika mereka mampu mewujudkannya, mereka menang. Setelah itu, tak penting lagi apa yang orang-orang lakukan.
Saya pernah menonton episode pertama CSI. Di TKP pembunuhan, para teknisi memeriksa sebuah apartemen, mengumpulkan bukti, memasukkannya ke dalam kantong. Kemudian kita kembali ke lab. Analisa lebih jauh.
Saya berpikir, apa mereka bercanda? Mereka percaya masyarakat mau menonton yang seperti ini?
Well, ternyata benar. Mereka mau menonton lab, pencocokkan rambut, darah, DNA. Kategorisasi, penelusuran, pengaksesan bank data.
[Itulah] sepupu pertama Pengintaian.
Anda ingin bicara tentang pengkondisian operan (operant conditioning)? Keseluruhan waralaba CSI merupakan operasi psikologi raksasa. Selama lebih dari satu dekade. Membiasakan orang dengan pengawasan, pemata-mataan, penelusuran yang tersebar di mana-mana, atas nama keadilan.
NSA ingin menjadi seperti itu. NSA ingin masyarakat memandangnya seperti itu.
Android NSA super-serius yang memata-matai android kita yang super-serius. Di satu-satunya Realita. Itulah operasi.
Jadi…mundurlah dan hitung peluang kita jika terus hidup di satu-satunya Realita dan cobalah lawan mereka dari posisi tersebut.
Tentu saja, memasuki dan menciptakan realita-realita lain butuh imajinasi. Itulah tantangannya. Selalu begitu.
Sejak kelas pendeta elit pertama di bumi meramu skema spiritual sinting Ponzi untuk mengisap orang udik, imajinasi telah menjadi nemesis bagi Negara.
Quote:
Mengutip Grouch Marx: “Di tahun 1930-an, kau bisa membuat film di mana seorang wanita jatuh dari tanjakan tangga, lalu orang-orang akan tertawa. Tapi pada akhirnya itu bukan film. Wanita sungguhan betul-betul jatuh dari tanjakan tangga sungguhan.” |
Apa barusan? Orang-orang memasuki semua jenis realita virtual majemuk? Ya, sesaat, tapi mereka terus-menerus kembali percaya pada Realita Satu-satunya Fakta”. Jika mereka betul-betul ingin realita-realita baru, mereka bisa meramunya sendiri, mereka takkan bermimpi di dalam realita orang lain.
Mempertimbangkan semua hal di atas, alam propaganda menjadi semakin gamblang. Sasarannya adalah pereduksian. Pereduksian cara kita memandang diri kita sendiri. Kita diberi citra terbatas manusia sebagai warga yang hidup di dalam benteng bertembok, di mana setiap pemikiran dan tindakan kita perlu direduksi dan dibuat transparan, agar para pemimpin kita bisa menaksir ancaman.
Inilah fiksi yang disuapkan kepada kita. Berulang-ulang.
Quote:
“Tidak terlalu menuntut, bukan? Mencari dan menemukan teroris
terlampau sulit. Kita perlu mengumpulkan segala sesuatu tentang setiap
orang, lalu dengan membangun algoritma yang cocok, kita bisa menyisihkan
orang yang berbahaya. “Bahkan, jauh lebih baik jika kita menganggap setiap orang itu berbahaya dan menelusuri dan membatasi pergerakan mereka. Ini berhasil.” |
0 komentar :
Posting Komentar
Silakan Isi Komentar Anda...