FB AutoAddFriends + UID Grabber 728x90

Apa yang Dirasakan Wanita Saat Diperkosa



Saya bukan seorang perempuan yang bisa menjawab pertanyaan diatas, tapi saya sungguh merasa terusik dengan pernyataan  Hakim Muhammad Daming Sunusi dalam acara fit and proper test sebagai Hakim Agung didepan para anggota DPR Komisi III. Ketika ditanya seputar hukuman mati terhadap pemerkosa, Daming pun menjawab dengan entengnya bahwa “pemerkosa dan korban sama-sama menikmati” maka dari itu tidak tepat bila dihukum mati.

Tentu saja hal ini langsung  menuai kontroversi berbagai kalangan, dan meski Daming sudah meminta maaf atas pernyataannya itu, namun publik terlanjur  menuduhnya telah melukai  perasaan kaum perempuan, dan melecehkan khususnya para korban pemerkosaan.

Saya sungguh heran, bagaimana bisa seorang hakim yang sudah mengabdi  selama 30 tahun  berpendapat seperti itu, apalagi  dihadapan para anggota Dewan yang akan memberi keputusan lulus atau tidak menjadi Hakim Agung.

Terkait dengan hal ini, agar lebih berimbang, saya mencoba mencari informasi yang lebih akurat perihal apa yang dirasakan perempuan ketika sedang diperkosa. Saya menemukan sebuah pernyataan dari seorang Psikolog yang juga Staf Pengajar di Program Sarjana dan Program Magister Profesi di Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara Psikolog Roslina Verauli S.Psi, M.Psi, Psi, seperti yang dilansir oleh Liputan6, bahwa kasus perkosaan tidak mengenal suka sama suka. Korban dipaksa untuk berhubungan intim, padahal korban tidak menginginkannya.

Ketika permerkosaan dilakukan dengan kekerasan akan sangat menyakiti. “Secara fisik dan mental, bahkan juga spiritual karena merasa berdosa. Pernyataan suka sama suka itu terlalu. Itu menyakiti hati masyarakat, mendiskreditkan hak perempuan, serta tidak menunjung tinggi harkat perempuan,” tegasnya.

Dengan demikian sudah dapat dipastikan bahwa pernyataan Daming nyata nyata tidak ada dasarnya, dan tidak pantas diucapkan  oleh hakim senior yang sedang dipromosikan menjadi Hakim Agung. Sehubungan dengan hal itu, Komisi Yudisial (KY) sedang menyiapkan sanksi untuk hakim Muhammad Daming Sunusi terkait pernyataanya  dan KY menyesalkannya.

“Dari sisi KY itu tidak etis. Kami akan menyediakan sanksi yang bersangkutan. Sekarang dia kan hakim,” kata Ketua KY Eman Suparman, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (15/1/2013). Demikian seperti yang dirilis Inilah.com.

Eman mengatakan, seorang hakim ketika memberikan tangggapan, harus atas kesadaran penuh. Sehingga, alasan Daming karena mencairkan suasan dan dalam konteks bercanda, dinilai tidak tepat. “Tentu saja tidak (etis). Seharusnya tidak mengumbar. Harus dengan kesadaran penuh. Ke depan kami akan sangat hati-hati,” katanya.

Dengan demikian makin menambah berat persoalan yang harus dihadapi Daming. Tapi memang semua pasti ada konsekuensi dan pertanggungjawabnnya. Sebagai seorang pejabat negara dan wakil Tuhan di dunia, seharusnya Daming jauh lebih berhati hati dalam mengeluarkan statement. Dan terlepas dari itu semua, semoga hal ini bisa dipetik pelajaran untuk kita semua, khususnya semua orang yang seprofesi dengannya.

21 Hari Mencari Jodoh 160x600

Jika Artikel Ini Bermanfaat Bagikan..!!

Bagikan ke Google Plus

About Unknown

Kancamaya : Kumpulan Artikel Aneh, Inspiratif, Lucu, Misteri, Gokil, dll. Telusuri Seluruh Bagian Blog ini dan temukan Ilmu Pengetahuan baru.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :

Posting Komentar

Silakan Isi Komentar Anda...