“Pesan ini saya tujukan kapada Moeldoko Panglima TNI, Polri Densus dan Banser. Kami menunggu kedatangan kalian. Kami telah mendengar bahwa kalian telah menginginkan untuk membantu pasukan koalisi untuk melenyapkan pasukan daulah kilafah.
Ketahuliah bahwa kami sungguh bahagia sekali mendengarnya, karena itu berarti insya Allah pertemuan antara kami dan kalian disegerakan oleh Allah SWT. Karena sungguh apabila kalian tidak mendatangi kami, kami akan datang kepada kalian. Kami akan kembali ke Indonesia, untuk menegakkan sariah Allah.
Dan tentu saja kami mengetahui bahwa penegakan sariah Allah dimulai dari memerangi kalian. Dengan membantai satu persatu dari kalian, tentara, TNI, Polri, Densus dan Banser. Hari ini telah menyombongkan diri menentang agama Allah, menentang penegakan syariat Allah dan mengatakan NKRI adalah harga mati. Ketahuilah bagi kami sariat Allah adalah harga mati.
Ketahuilah bahwa tentara-tentara Allah menunggu kalian. Tentara-tentara Allah di Syam dan Irak sangat berbahagia ketika mendengar kalian ingin bergabung dengan koalisi. Dan ketahuilah bahwa pasukan koalisi sangat kewalahan menghadapi daulah Islam, dan perlu pertolongan babi babi bodoh seperti kalian. Kami menunggu kedatangan kalian.
Demi Allah, sekiranya kami mati karena membela kilafah ini, tentulah kematian tersebut adalah salah satu dari apa yang kita inginkan. Tidaklah apa yang kita dapatkan selain menolong agama Allah, kecuali salah satu dari kebaikan. Kami melihat kejayaan Islam yaitu kemenangan di muka bumi ini dan menegakkan syariat Allah, atau kami mendapatkan mati sahid.
Dan ini adalah giliran, waktu yang tepat untuk membuktikan pancasila sakti kalian. Kalian mengatakan Pancasila Sakti. Kami tunggu kedatangan kalian. Bagi kami tidak ada yang sakti kecuali Allah. Dia adalah pelindung kami. Kalian sangat bangga kalau Amerika berada di samping kalian. Kita buktikan siapa yang Allah menangkan. Kalian pasukan iblis atau kami pasukan Allah ta’ala”.
Pilar keamanan ditantang terang-terangan, bahkan elemen masyarakat seperti Banser pun dipecundangi. Akhir tahun 2014 ada sinyal kelewat buruk. Tahun 2015 bakal ada pembantaian massal? Mati itu hanya ada di tangan Allah, bukan di tangan manusia seperti Abu jandal. Tetapi maut itu setiap saat memang ada di sekeliling kita.
Berikut Videonya :
0 komentar :
Posting Komentar
Silakan Isi Komentar Anda...