Kejujuran merupakan bagian dari sifat positif manusia. Kejujuran adalah bagian dari harga diri yang harus dijaga karena bernilai tinggi. Kehilangan uang bisa dicari lagi, tapi kehilangan kejujuran di mana harus dicari? Hal ini tentunya harus diterapkan dalam berbagai hal kehidupan.
Kisah tentang seorang wanita jujur datang dari Sichuan, China. Dilansir oleh shanghaiist.com, wanita bermarga Wu melakukan kebaikan tak terkira. Bagaikan kejatuhan durian runtuh, Wu tiba-tiba mendapat sms banking yang kabarnya sungguh menggembirakan. Tidak tanggung-tanggung pada Kamis (11/12/2014) Wu mendapat transfer sebesar 496 juta yuan atau sekitar Rp 1,3 triliun. Angka yang luar biasa.
SMS mengejutkan tersebut diterimanya ketika sedang memasak untuk makan siang. Awalnya dirinya tidak menghiraukan SMS tersebut. Ia mengira bahwa itu hanyalah tipuan belaka. Karena penasaran, pada sore harinya ia mengecek lewat ATM. Wu langsung kaget ketika mendapati rekeningnya berisi uang ribuan kali lipat dari saldo sebelumnya. Saking terkejutnya Wu sampai mengecek tiga kali. Hasilnya tetap sama yaitu 496 juta yuan.
Hal yang dilakukan Wu berikutnya pasti akan membuat orang tercengang. Bukannya mengambil dan menguras tabungan itu, Wu langsung pergi ke bank dan mengabarkan bukti transfer yang ganjil tersebut. Ternyata menurut teller bank ada karyawan baru yang melakukan kesalahan transfer dan langsung dipecat. Selang 10 menit kemudian rekening Wu pun kembali seperti semula. Uang ratusan juta yuan itu pun lenyap seketika dalam rekeningnya.
Kejujuran yang patut ditiru dan diacungi jempol. Wu berpikiran jika uang banyak itu bukan miliknya dan ia bertekad harus mengembalikan uang tersebut secepatnya. Bank pun berterimakasih atas kejujuran Wu. Sementara kalangan netizen banyak yang memuji tindakan Wu. Bahkan ada yang berpendapat jika Wu tidak mengembalikan bakal digugat oleh bank dan didakwa atas kepemilikan uang ilegal.
Sikap jujur seharusnya ada pada diri setiap orang. Untuk menjadi orang yang jujur kita harus menanamkan nilai kejujuran pada diri sendiri dimulai dari sekarang. Seperti peribahasa yang mengatakan “lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali”. Peribahasa ini banyak benarnya kan..??
0 komentar :
Posting Komentar
Silakan Isi Komentar Anda...