1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144, 233, 377, 610, 987, 1597, 2584 … dan seterusnya dan seterusnya.
.
Bilangan Fibonacci merupakan urutan
bilangan yang diperoleh dari penjumlahan dua bilangan di depannya.
Misalnya, angka 5 diperoleh dari angka 2 dan 3 (dua angka sebelumnya)
dan seterusnya. Lalu apakah keajaibannya hanya pada deretan angka-angka
ini? Tidak. Keajaiban lainnya juga terletak pada rasionya yang disebut
GOLDEN RATIO atau disebut juga sebagai phi. Phi ini bukan phi untuk
lingkaran lho ya. Phi dalam bilangan Fibonacci ini merupakan hasil
pembagian bilangan Fibonacci dengan bilangan depannya. Misalnya 3/2,
5/3, 89/55. Nah semakin besar bilangan yang dilibatkan dalam operasi
pembagian ini hasilnya akan semakin mendekati 1,618. Angka inilah yang
disebut GOLDEN RATIO atau phi. Contohnya : 233 / 144 = 1,618 … 377 / 233
= 1,618 … 610 / 377 = 1,618 … 987 / 610 = 1,618 … 1597 / 987 = 1,618
dan seterusnya akan terus konstan pada angka 1,618.
.
.
Nah bukti keajaiban bilangan fibonacci
ini ada di sekitar kita dan mungkin kita lihat setiap hari tapi tidak
disadari. Kita bisa menemukan bilangan Fibonacci dan Golden Ratio ini
pada beberapa hal berikut ini :
- Jumlah daun pada bunga. Jumlah daun pada batang pertama satu. Jumlah
daun pada batang kedua satu. Jumlah daun pada batang ketiga 2. Jumlah
daun pada batang ke empat 3. Jumlah daun pada batang kelima lima. Jumlah
daun pada batang keenam delapan. Dan seterusnya.
- Lebah. Perhatikan. Bukankah jumlah lebah betina pasti lebih banyak
dari yang jantan? Dan jika dibandingkan maka rasio antara jumlah lebah
betina dan lebah jantang adalah 1,618.
- Kerang Laut. Cangkang kerang laut berbentuk spiral. Jika dibandingkan antara panjang garis spiral paling depan dengan yang berikutnya maka hasilnya adalah 1,618.
- Galaksi / gugusan bintang. Yang juga bentuknya spiral bila diukur lingkar pusatnya akan kita temukan angka 1,618.
- Kelinci. Perkembangbiakan sepasang kelinci menurut penelitian juga mengikuti bilangan fibonacci.
- Samudera / Laut. Ombak di laut itu kelihatannya acak bukan? Namun
ternyata bentuk lengkungan spiral dari ombak / gelombang laut juga
memenuhi rasio 1,618.
- Lukisan Monalisa. Lukisan tersohor karya Leonardo Da Vinci ini
didalamnya ditemukan perbandingan ukuran geometri untuk bentuk wajah
Monalisa cocok dengan rasio 1,618. Dan memang rasio wajah manusia
aslinya memang demikian. Ukuran wajah dibandingkan jarak hidung ke dagu
adalah rasio 1,618. Jarak dagu ke bibir bawah dan hidung ke bibir atas
jika dibandingkan akan ketemu angka 1,618. Bagaimana mungkin Leonardo Da
Vinci bisa melukis sedemikian akurat? *aku juga gak tau.
- Tubuh manusia.
- Bila anda mengukur panjang jari anda kemudian dibandingkan dengan lekuk jari maka akan dihasilkan nilai sebesar 1,618.
- Bila anda ukur tinggi badan anda lalu anda bagi dengan jarak pusar ke telapak kaki maka hasilnya adalah 1,618.
- Bandingkan panjang dari pundak ke ujung jari dengan panjang siku ke ujung jari. Hasilnya 1,618.
- Bandingkan panjang dari pinggang ke kaki dengan panjang lutut ke kaki, maka hasilnya 1,618.
- Struktur triplex DNA manusia bila dilihat dari atas akan nampak berbentuk spiral dan lagi-lagi akan kita temukan rasio 1,618.
Daun, telinga, serangga dan semua hal
yang membentuk spiral jika dibandingkan panjang spiral terakhir dengan
sebelumnya selalu ketemu angka 1,618. Angka ini bahkan akan kita temukan
pada bangunan-bangunan kuno misalnya piramida mesir, candi prambanan,
candi borobudur, parthenon dan sebagainya. Why? Ini sebuah misteri.
Sebagaimana yang saya pernah tulis di catatan saya, jangan-jangan
manusia jaman dahulu itu lebih canggih dari kita? Nah kembali ke topik.
Rasio 1,618 ini menunjukkan SELF SIMILARITY alias SAMA DENGAN DIRINYA
SENDIRI hanya dalam SKALA YANG BERBEDA. Fenomena apakah ini? Apalagi
kalau bukan FRACTAL. Ya, bilangan Fibonacci ini adalah fenomena FRACTAL.
Selalu ada sifat dari keseluruhan pada bagiannya saat dibagi hanya saja
dalam ukuran yang lebih kecil.
0 komentar :
Posting Komentar
Silakan Isi Komentar Anda...