1. STOP berada dengan ditengah-tengah orang yang salah.
Hidup ini terlalu singkat untuk kita sia-siakan berada bersama dengan
orang-orang yang hanya bisa menyedot kebahagiaan dari hati kita. Sebuah
relasi harusnya timbal balik. JIka seseorang memang betul menginginkanmu
dalam hidupnya, dia akan juga berusaha untuk menempatkanmu dalam
kehidupannya. Tanpa kita perlu untuk berjuang mati-matian supaya bisa
berada dalam lingkaran sosialnya. Berhenti deh berkorban habis-habisan
untuk dia yang tidak menghargai diri kita. Ingat, teman sejati adalah
dia yang tetap berada di sisi kita, pada saat-saat terburuk kita, saat
kita berada pada kondisi terpuruk dan terendah. Bukan pada saat kita
senang dan / bahagia.
2. STOP lari dari masalah.
Hari gini, masih lari dari kenyataan….gak banget deh. Ayo, berani
hadapi masalah langsung. Betul, pasti itu tantangan. Pasti tidak
gampang. Tidak ada seorangpun di dunia yang yang senang menghadapi
rintangan. Kita tidak diprogram untuk secara otomatis bisa menyelesaikan
semua masalah semudah menjentikkan jari. Malah faktanya, problem itu
bikin kita sedih, dan terluka. Tapi bagaimana kita menghadapi masalah,
menggunakan pikiran, perasaan, kepandaian dan kemampuan kita, itulah
yang membuat kita maju. Itulah yang membentuk kepribadian kita.
3. STOP berbohong.
Berbohong itu bikin capek. Karena satu kebohongan pasti akan diikuti
dengan kebohongan berikutnya untuk menutupi yang telah kita katakan. Dan
itu capek. Mungkin kita bisa membohongi semua orang, tapi kita
sebenarnya tahu kalau ada 1 orang yang kita tidak dapat kita bohongi.
Diri kita sendiri. Dengan berbohong kita membodohi diri kita sendiri.
Hargailah kejujuran, jujurlah pada diri sendiri dan kita akan jauh lebih
bahagia.
4. STOP mengabaikan kebutuhan kita sendiri dan menempatkannya belakangan.
Buatlah diri kita menjadi prioritas hidup kita. Kehilangan yang
terbesar adalah kehilangan jati diri kita sendiri dalam proses usaha
mencintai orang lain. Akhirnya kita tinggalkan keunikan diri kita demi
memenuhi apa yang kita pikir menjadi harapan orang lain pada kita. Kita
lalu sibuk pada perjuangan kita untuk berubah demi orang lain tersebut.
Namun hanya berakhir pada kekecewaan dan ketidakpuasan. Wujudkanlah
impian kita. Jika orang lain tersebut memang betul yang orang yang tepat
untuk kita, kebutuhan dan kepentingan kita tidak akan menjadi halangan
dalam membangun relasi kita dengan mereka.
5. STOP menjadi orang lain.
Kepala sekolah saya dulu sering berkata, “Jadilah manusia bermutu.
Lawan arus yang ada jika itu jalan yang benar” Memang mudah mengikuti
jalur mainstream. Kadang lebih mudah dibanding menjadi diri kita
sendiri. Karena menjadi berbeda itu menakutkan. Lebih gampang menjadi
sama dengan yang lain, dengan begitu kita jadi diterima, menjadi normal.
Kecantikan fisik, kekayaan, strata sosial, lifestyle, sering jadi
prioritas kita.
Sampai lupa siapa kita sebenarnya karena
kita terlalu sibuk menyesuaikan diri dengan keinginan orang lain.
Setiap manusia adalah satu dan unik. Sampai saat kita dapat mengenali
diri kita sendiri, mencintai diri kita sendiri dan berani jadi diri
sendiri, pada saat itulah, kita akan dicintai oleh orang-orang yang
memang tepat untuk kita. So….Be Yourself….kenapa tidak?
6. STOP berpegangan pada masa lalu.
Bukalah lembaran baru. Masa lalu adalah masa lalu, yang sudah terjadi
tidak ada yang bisa kita rubah. Masa depan masih misteri. Yang bisa kita
lakukan adalah memilih bagaimana kita akan menjalani saat ini, hari
ini. Apa yang hendak kita isi dalam lembaran kita sekarang. Bagaimana
petualangan baru dan bab baru dalam hidup kita bisa kita mulai jika kita
tidak menutup lembaran lama yang sudah terjadi?
Bagian 1 | Bagian 2 | Bagian 3 | Bagian 4 | Bagian 5
0 komentar :
Posting Komentar
Silakan Isi Komentar Anda...