Situs WikiLeaks merilis dua dokumen milik Badan Intelijen Amerika
Serikat (CIA) menuliskan tata cara bagi mata-mata untuk tetap bisa
menyamar saat melintasi perbatasan Internasional. Termasuk saat
menggunakan dokumen palsu.
Surat kabar Times of India melaporkan, Senin (22/12), dua dokumen ini
dirilis pada 2011-2012 dan ditandai sangat rahasia bahkan ada cap
'Noforn' artinya informasi ini bahkan tak bisa dibagikan oleh intelijen
sekutu.
Dokumen menguraikan sejumlah strategi bagi agen intelijen demi
menghindari pemeriksaan berlebihan di bandar udara serta perbatasan.
Beberapa hal yang juga digaris bawahi yakni jangan membeli tiket sekali
jalan dengan uang tunai di hari sebelum terbang.
Bahkan mereka juga menempatkan mata-mata berperan menjadi petugas
bandara untuk proses pemeriksaan lanjutan, demikian salah satu tulisan
dalam dokumen itu. "Namun beberapa waktu belakangan negara-negara Uni
Eropa meningkatkan penjagaan dan memeriksa warga Amerika dengan ketat
hingga sulit bagi agen intelijen melakukan perjalanan dengan dokumen
palsu," dokumen itu menuliskan.
Sistem keamanan baru Uni Eropa ini mendapat kecaman dari CIA. Meski
demikian 22 negara Uni Eropa tidak perlu menunjukkan paspor jika hendak
saling mengunjungi.
0 komentar :
Posting Komentar
Silakan Isi Komentar Anda...